Selasa, 08 September 2009

Porprov 2009.catatan saya tentang balap motor


Melongok Persaingan Balap Motor Porprov (1)
Medali Sedikit, Demi Gengsi Jalan Terus

Oleh HENDRIK KLEDEN

MESKI hanya memperebutkan 4 medali emas yakni MPI (Bebek 110cc) perorangan MP1 beregu, MP2 (Bebek 125cc) Perorangan dan juga MP2 beregu, perlombaan balap motor Porprov Bali 1X/ 2009 dipastikan penuh dengan persaingan.
=============lead=============

Setidaknya data yang diperoleh, dari 25 nama racer yang akan berlaga, dengan komposisi Jembrana 4, Gianyar 4, Denpasar 3, Buleleng 4, Bangli 3, Badung 5 dan Tabanan 2 merupakan pembalap-pembalap terbaik dari daerah masing-masing.
Masuknya balap motor sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) mau tak mau menjadikan KONI Bali wajib menjadikan balap motor sebagai salah satu cabang olahraga untuk diperlombakan dalam Porprov.
Adalah sirkuit lintasan jalan Surapati Kabupaten Jembarana yang dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara pertama olahraga balap motor dalam Porda, yakni saat Porda 2005.
Sebagai perlombaan balap motor pertama antara kabupaten di ranah Bali, perlombaan waktu itu penuh dengan kejadian menarik. Gengsi masing-masing kabupaten benar-benar dipertaruhkan. Bahkan alasan gengsi membela daerah yang mendorong I Putu Tresna (Jamrud), racer kenamaan Bali yang nota bene tidak lagi berlomba sejak tahun 2002 pun rela turun gunung memperkuat tim Buleleng .
Alhasil, kehadiran singa tua ini membawa dampak positif. Tim balap motor Buleleng berhasil mencuri satu emas di kelas beregu.
Sisi menarik lain yang bisa digambarkan tentang pertama kalinya dilombakan balap motor Porprov yakni perang bonus. Masing-masing kabupaten saat itu jor-joran menyiapkan bonus khusus untuk racer yang menyumbangkan medali.
Mungkin bagi Kadek Mantra Jaya, pertama kalinya balap motor dilombakan dalam Porprov, merupakan kenangan yang paling indah. Pasalnya, racer ini merupakan pembalap terbanyak mengantongi bonus.
Sebagai pembalap kontingen Jembrana waktu itu (saat ini memperkuat Badung), Mantra berhasil mengantongi bonus sebesar Rp11,6 juta setelah berhasil mengawinkan emas di kelas 125cc perorangan dan beregu, serta perak di 110cc beregu.
Lain Mantra, lain pula tim balap motor Bangli. Bagi tim Bangli, pertama kalinya dilombakan balap motor sangat menyedihkan.
Harapan Bangli untuk meraup emas lewat pembalap Mugi Raharjo, haruslah berbuah kekecewaan. Mugi Raharjo diprotes kubu Buleleng lantaran dianggap statusnya masih pembalap Jawa Timur dan terdaftar sebagai atlet Jawa Timur di event skala nasional.
Protes mereka mengundang kekecewaan berat kontingen Bangli lantaran protes ini dilayangkan pada saat selesai babak QTT, bukannya sejak pertama penyerahan daftar atlet.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar